Rabu, 29 September 2010

baksos SMKN 36 JAKARTA UTARA

Baksos SMK N 36 untuk Kebakaran Kalibaru

oleh Dany Rham Adhan pada 30 Agustus 2010 jam 0:00
persiapan baksos (@ smk n 36)
Alhamdulillha.. setelah kita (osis smk n 36 ) merencanakan kegiatan bakti sosial ini dalam jangka 10 hari, finally.. acara baksos ini berjalan dengan penuh khidmat dan lancar.tema bakti sosial ini kami persembahkan untuk korban kebakaran kalibaru timur tepatnya di jl. Pasar Pengasinan. dana untuk acara baksos ini kita dapatkan dari shodaqoh seluruh teman-teman dan guru-guru  @SMK N 36 yang sangat dermawan dan sekolahpun ikut menjadi donatur dalam acara baksos 36 ini, selain shadaqoh kita juga menyumbangkan baju-baju bekas yang masih layak pakai dari teman-teman dan guru-guru @SMK N 36 yang sebelumnya sudah kita sortasi terlebih dahulu.
Dalam acara baksos 36 untuk korban kebakaran kalibaru inii, kita menyumbangkan bantuan dalam bentuk sembako dan baju bekas layak pakai yang insya Allah sangat bermanfaat dan dapat sedikit meringankan beban mereka yang sebagian harta mereka habis terbakar si jago merah pada tanggal 6 Agustus 2010, terjadi saat sore hari sekitar jam 06.30 (ba'da maghrib).


saat wawancara pa'RT dan warga setempat
sedikit berbicara soal kronologis kejadianya, jadi.. sumber api dalam kebakaran tersebut berasal dari salah satu rumah warga di Rt.04. sumber api diketahui akibat konsleting listrik di tingkat 2 rumah warga. karna sumber api berasal dari atas rumah warga, masyarakat setempatpun sedikit kesulitan untuk memadamkan api tersebut. untuk pertolongan pertama masyarakat setempat mencoba memadamkan api dengan alat pemadaman api yang mereka miliki di Pos Rt/Rwnya dan mendapatkan bantuan dari alam karna saat itu gerimis hujan. cukup salut juga sama kinerja mereka yang mandiri dan kompak karna diketahui mobil pemadam kebakaran baru datang sekitar 30 menitnya. dan api padam sekitar jam 10 malam atau sekitar 4 jam si jago merah bisa dipadamkan. kebakaran tersebut telah melahap 105 rumah warga dari 4 RT/RW yaitu Rt. 1,2,3, dan 4.

pengangkutan bantuan untuk korban kebakaran kalibaru
Minggu sore (ba'da Ashar) semua panitia dalam acara baksos beserta guru kami Pa'Zaenal berangkat menuju kalibaru untuk menyerahkan semua bantuan yang telah disipakan, kita pergi nyarter mobil APB 01 plus sebagian ada yang naik motor. setelah sampai kita angkutin dh bantuan-bantuanya yaitu sembako dan baju bekas layak pakai yang sdh dipacking dengan kardus ketempat Pos Rt/Rw_nya.

simbolis penyerahan sumbangan kepada pa'Rt setempat
penyerahan sumbangan secara simbolis dilakukan oleh ketua osis kita ( Bayu Sutrisno ) dan guru kita ( Pa'Zaenal ), setelah itu kita-kita (panitia baksos) mengawasi pembagian sembako-sembakonya. untuk sembako kita hanya menyediakan 50 sembako untuk 50 keluarga tapi emang udh niat baik ternyata ada bantuan pangan juga dari pihak lain jadi jika ada yang tidak kebagian sembako dari baksos 36, insya Allah akan dapat sembako dari bantuan lain.
photo bersama-sama
Alhamdulillha.. acara berjalan secara khidmat dan lancar, walaupun terbilang acaranya sangat sederhana tapi insaya Allah sangat berarti besar untuk mereka para korban kebakaran. dan setelah acara selesai kita photo-photo bareng dengan pa'Rt/Rw dan masyarakat setempat untuk kenang-kenagan yang sangat berharga plus untuk buat LPJ (laporan penanggung jawaban ).
Ya Tuhan.. sungguh besar harapan kami agar dengan memberikan sedikit bantuan ini, dapat meringankan sedikit beban mereka dan semoga sangat bermanfaat untuk mereka. amiiin

^_^Salam Baksos 36 ^_^
·  · 

    Minggu, 26 September 2010

    TIPS SUKSES DALAM WAWANCARA KERJA

    Meski anda merasa pintar dan brilian,jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda.Sebab kenyataannya,para tuan dan nyonya pintar seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya? tidak percaya diri dan tidak yakin akan jawaban yang iya katakan
    kuncinya  
    1."APA ADANYA DIRI ANDA"
    Ceritakan tentang diri anda sebagai perkenalan,karna seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara  ketika perusahaan membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamarFakta : pada saat saya(SITI WAHSINTA) dapat panggilan interview kerja di PT.Pembangunan Jaya Ancol ivent pekan lebaran,mengalami hal tersebut,ketika kami jumlahnya 8 orang kloter ke2 panggilan interview menghadap bapak2/ibu2 menajer dan para kepala bagian satuper satu kami disuru memperkenalkan diri,mulai dari nama lengkap,alamat rumah sampai pengalaman bekerja,diantara kami ber8 saya merasa saya yakin akan diterima bekerja,mengapa? karna pada saat para kepala bagian menanyakan saya lebih jauh dibandingkan yang lainnya saya pun bersemangat untuk menjawab dan tetap menjaga kejujuran." saya pernah magang disalah satu media cetak (koran kompas) dan saya pun terkejut mereka bilang" "kamu langsung aja dhe datang dan bekerja tgl 10 sukses ya" 
    intinya harus apa adanya dan jujur    
    2."Tatap pewawancara dengan yakin dan optimis PD (Percaya diri)"
    5orang dari 8orang interview ketika ditanya banyak pelamar menatap pewawancara dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri."saya merasa biasa - biasa saja" atau "tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya" ini sebagian jawaban para pelamar pada saat interview sebagai upayah merendahkan diri sebisa mungkin,upayah mencuri hati si pewawancara.
    FAKTA : Perusahaan membutuhkan jawaban yang pasti dan tegas penuh komitmen ingin memberikan yang terbaik pada perusahaannya kelak ia diterima,apalagi perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan seperti PT.Pembangunan Jaya Ancol tujuan terbesar mereka "SERVICES EXCELLENT"
    INTINYA YAKIN PADA KEMAMPUAN DIRI SENDIRI

    MAGANG KOMPAS MUDA

    KOMPAK KOMPAS MUDA
    PART TIME ANCOL PEKAN LEBARAN


     DAN SEMOGA SUKSES FAKTA 

    Kamis, 02 September 2010

    Hei,,Hei,, siapa dia??? "Labil,aneh ,bersemangat,gila,baik,pinter,leadership pokoknya yang baik2 dhe,,,"

    Di mulai dari pertemuan saat acara LDKO Osis SMKN 36 tepatnya di aula acaranya berlangsung. saat itu gue SITI WAH SHINTA yang mencoba peruntungannya untuk ikut serta dalam pemilihan calon ketua osis SMKN 36 sudah melihat semangatnya(Bayu Zen) untuk menang jadi ketua osis,selidik demi selidik dia dapat kekuatan dari salah satu orang yang pada saat itu juga berada di sana,dan setelah dia kepilih jadi ketua osis gue baru tau berasal darimanahkah kekuatan itu???( secret ) padahal gue gak milih dia gue mala milih temennya dia satu jurusan coz pada saat itu gue memilih menggunakan hati, jadi malu.lanjut yaa setelah dia berhasil terpilih menjadi ketua osis untuk periode 2009 - 2010 dan pada saat pengukuhan jabatannya tersimpan banyak masalah atau kejanggalan pada saat penyerahannya,SO itu g terlalu penting untuk dibahas ok,,dengan semangat yang menggebuh2 dia memberikan pidato pertamanya didepan semua siswa/I SMKN 36 dan sekaligus membacakan visi misinya yang gue inget yaitu:
    • Saya akan menjembatani guru dan siswa
    • Saya akan mengadakan pesi 
    • Saya akan mengaktifkan semua ekstrakulikuler  

     
     
                                               SMKN 36 Jakarta Tercinta


     

    semua yang dia bilang terkesan sangat meyakinkan,jujur w juga sempet nyesel gak pilih dia,tapi yaaa,, sudahlah "nasi sudah jadi bubur" tinggal dikasih kerupuk,ayam,kuah enak duwww,,
    Seketika keadaan sekolah berubah ekskul jadi aktif,dan tertata baik coz pak H, Tuan menerapkan sistem yang gak ikut ekskul kena SP. (Bayu Zen) terkanal,dan jadi pusat perhatian guru2,dan khususnya teman2 sekelasnya yang doyan ceng2an. tiba2 gue tertarik banget pengen masuk organisasi osis coz dari SMP gue pengen banget ada dalam jajaran osis,gak butuh waktu lama shi untuk masuk osis coz gue melalui jalan andalan gue MELOBI Pak zaenal untuk masuk TIM PENEGAK DISIPLIN tapi gak semudah yang gue bayangin disaat pak zainal memberi seutuhnya keputusan pada ROHANI ketua PD singkatannya,dan ternyata dia gak setuju kalau gue masuk PD coz dia bilang cara gue salah gue gak bilang sama dia langsung melainkan sama pak zainal tepatnya diaula gue dan orang2 pilihan berada dalam satu lingkaran dan semua membahas tentang keberadaan gue didalam anggota PD.semua anggota osis maupun PD setuju dengan cara acung tangan kalau gue masuk TIM PENEGAK DISIPLIN yang berada dibawah naungan osis,tapi hanya satu orang yang gak setuju,rohani tetap pada pendiriannya lagi - lagi gue harus ngeluarin jurus andalan gue yaitu buat rohani yakin akan kemampuan gue dan kelayakan gue masuk dalam jajaran anak2 PD.Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya rohanipun setuju,dan pada saat yang bersamaan Pd sedang didesak buat proker sama ketua osis yang baru,setelah rapat selesai gue banyak punya temen baru dan yang sangat gue inget Agung griyadi soalnya gue dha kenal dia dari pertama masuk sekolah coz kita satu ekskul.



    B  E  R  S  A  M  B  U  N  G

    Rabu, 01 September 2010

    Aku pasti bisa

    yeah,,,akhirnya aku punya blog yang akan aku kelola sebaik mungkin karna "praktek itu jauh lebih banyak bisanya"dikutip dalam sambutan kepala sekolah qu pak dedi dwitagama

    thanks sir dedi, you are my inspiration

    Hana Brady

    Hana Brady (Hana "Hanička" Bradyová, Germanized in the writing on her suitcase as "Hanna Brady") (16 May 1931 in Nové Město na Moravě – 23 October 1944 in Oświęcim, Poland) was a Jewish girl and Holocaust victim. She is the subject of the 2002 non-fiction children's book Hana's Suitcase, written by Karen Levine.
    Along with her older brother George, Hana was imprisoned by the German Nazis as a Jew, and sent to the Theresienstadt (Terezin) prison camp. In 1944, she was transferred to the Auschwitz concentration camp. While her brother survived imprisonment by working as a labourer , Hana was killed in the gas chambers a few hours after she had arrived on 23 October 1944.

    Hana's Suitcase

     The story of Hana Brady first became public when Fumiko Ishioka, a Japanese educator and director of the Japanese non-profit Tokyo Holocaust Education Resource Center exhibited Hana's suitcase in 2000 as a relic of the concentration camp.Visiting Auschwitz in 1999, Ishioka requested a loan of children's items, things that would convey the story of the Holocaust to other children.

    I went to Auschwitz in 1999 and asked for a loan of some children's items. I specifically asked [for] a shoe, this little shoe, and I asked for a suitcase. A suitcase - that really tells you a story of how children, who used to live happily with their family, were transported and were allowed to take only one suitcase. [The suitcase] shows this journey. I thought an object like a suitcase would be a very important item to let children in Japan learn what happened to children in the Holocaust.
    Fumiko Ishioka
    The suitcase turned out to be a very capable means of telling the story of the Holocaust, reaching out to children at their level.
    In Japan, the Holocaust is so far away. Some people don't see any connection whatsoever. But when they look at the suitcase, these children were really shocked. 'She was my age.' That really helped them a lot, to focus on this one little life that was lost. They could really relate her to themselves and try to think of why such a thing could happen to a girl like her. Why the Jewish people? And why children? They then realized there were one and a 6 million children like hanna.
    —Fumiko Ishioka
    The suitcase has large writing on it, a name and birthdate and the German word, Waisenkind (orphan).Ishioka began painstakingly researching Hana's life and eventually found her surviving brother in Canada.The story of Hana Brady and how her suitcase led Ishioka to Toronto became the subject of a CBC documentary. The producer of that documentary, Karen Levine was urged to turn the story into a book by a friend who was a publisher and whose parents were Holocaust survivors. Said Levine, "I first read about Hana’s suitcase in December 2000. I read about Hana’s suitcase in The Canadian Jewish News. My heart started to beat. I fell in love with the story instantly. This was a different kind of Holocaust story. It had at its centre a terrible sadness, one we all know too well. But it had a modern layer to it that lifted it up, that had connection, and even redemption."
    The 2002 book became a bestseller and received the Bank Street College of Education Flora Stieglitz Straus Award for non-fiction, the National Jewish Book Award, and several other Canadian awards for children's literature.The book received a nomination for the Governor General's Award and was selected as a final award candidate for the Norma Fleck award. It has been translated into over 20 languages and published around the world.The book was written with the support of George Brady and Fumiko Ishioka.
    A play has been written, based on the book. In an interview with George Brady, he mentions there may be a film coming out, as well.[